SKOR.id - Pengurus Pusat Persatuan Tenis Indonesia (PP Pelti) secara resmi melepas Timnas tenis Indonesia yang akan bertanding pada SEA Games 2025 di Thailand.Acara pelepasan Timnas tenis Indonesia menuju cabang olahraga tenis SEA Games 2025 oleh PP Pelti berlangsung di Klub Kelapa Gading, Jakarta, pada Rabu (3/12/2025).Seremoni dipimpin langsung Ketua Umum PP Pelti, Nurdin Halid, dan turut dihadiri Sekjen PP Pelti, Andi Fajar Asti, serta para orang tua atlet yang memberikan dukungan penuh.Nurdin Halid menegaskan bahwa pelepasan ini menandai kesiapan penuh skuad Merah Putih menghadapi persaingan tenis pada SEA Games 2025, 10-19 Desember mendatang.“Hari ini kami melepas secara resmi atlet-atlet Timnas tenis Indonesia yang akan berjuang pada SEA Games 2025 di Bangkok. Ini adalah pertarungan untuk membawa nama baik bangsa,” ujarnya.Nurdin Halid mengingatkan bahwa dua tahun lalu Indonesia keluar sebagai juara umum tenis dengan raihan empat emas. Tahun ini, PP Pelti meningkatkan target jadi lima emas.Pihaknya pun optimistis target pada SEA Games 2025 bisa tercapai, lantaran Timnas tenis Indonesia telah menjalani persiapan panjang selama delapan bulan menuju ajang tersebut.“Dengan lima emas, insya Allah kita dapat mempertahankan gelar juara umum. Ini juga target dari Kemenpora kepada PP Pelti. Secara kemampuan, anak-anak sudah siap,” kata Nurdin Halid.“Mereka telah menunjukkan disiplin dan peningkatan prestasi yang luar biasa. Khususnya Janice dan Aldila, yang dalam berbagai turnamen dunia terus memperbaiki ranking,” ia menjelaskan.Sebagai bentuk motivasi tambahan, PP Pelti menjanjikan apresiasi bagi peraih medali emas pada SEA Games 2025 dengan menyiapkan bonus tambahan yang tidak sedikit.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/37808d5a_0dda_40c9_9e1c_d1f2c8f65a01_11f5853e51.jpeg" alt="PP Pelti resmi melepas Timnas tenis Indonesia ke SEA Games 2025 Thailand di Jakarta pada 3 Desember 2025. (Dok. PP Pelti)"><figcaption>PP Pelti resmi melepas Timnas tenis Indonesia ke SEA Games 2025 Thailand di Jakarta pada 3 Desember 2025. (Dok. PP Pelti)</figcaption></figure>“Selain bonus dari negara, PP Pelti juga akan memberi bonus minimal Rp100 juta untuk setiap emas. Ini bentuk dukungan nyata kami,” Nurdin Halid menegaskan.Untuk tambahan motivasi, PP Pelti juga memberangkatkan sekitar 30 pengurus serta para orang tua untuk memberikan dukungan langsung dalam perjuangan di Thailand.Target Pribadi AtletDari sisi atlet, Aldila Sutjiadi mengakui seluruh pemain telah menjalani persiapan matang. Mereka pun memiliki target pribadi, namun sepakat mengusung misi utama membawa pulang hasil terbaik.“Kami semua sudah mempersiapkan diri dari turnamen-turnamen sebelumnya. Saya dan Janice sempat latihan dua minggu di Bali, sementara Priska mengikuti turnamen di Jepang dan China,” ujarnya.“Semoga usaha kami membuahkan hasil dan kami berharap dukungan penuh dari seluruh rakyat Indonesia. Kami berterima kasih kepada PP Pelti atas dukungan yang sudah diberikan.”“Semoga ke depan dukungan ini bisa terus ditingkatkan karena jadwal kami sangat padat dari Januari sampai November dan tentu membutuhkan banyak biaya,” Aldila Sutjiadi memaparkan.Sementara itu Janice Tjen menilai persiapannya berjalan baik. Ia juga menegaskan bahwa tekanan tidak menjadi fokusnya dan ada atlet tuan rumah yang diwaspadai.“Persiapan saya kurang lebih sama dengan Aldila. Kami turun di beberapa turnamen yang sama dan berlatih bersama di Bali sebelum kembali ke Jakarta. Saya tidak mau terlalu terpaku pada target,” ucapnya.“Yang penting memberi yang terbaik di setiap pertandingan. Thailand punya dua petenis tunggal di top 200 dunia, dan Filipina juga kuat. Tapi saya siap menghadapi semuanya,” Janice Tjen memungkasi.Skuad Timnas Tenis Indonesia untuk SEA Games 2025 ThailandPutra:1. Muhammad Rifqi Fitriadi2. Christopher Benjamin Rungkat3. Lucky Chandra Kurniawan4. Ignatius Anthony Susanto5. Justin BarkiPutri:1. Aldila Sutjiadi2. Janice Tjen3. Priska Madelyn Nugroho4. Anjali Kirana Junarto5. Meydiana Laviola ReinnamahPelatih:1. Frank van Fraainjenhoven2. Ardi Rivali3. Suharyadi4. Christ Bint<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Ezf-HOFp2vM?si=7xm2iN4s1WDLHKTo" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Ketua Umum PP Pelti, Nurdin Halid, mengungkapkan bonus tambahan minimal Rp100 juta untuk Timnas tenis Indonesia peraih medali SEA Games 2025.

Tennis

Siapkan Bonus Tambahan, PP Pelti Resmi Lepas Timnas Tenis Indonesia Menuju SEA Games 2025

SKOR.id - Manajer Timnas U-17 Indonesia, Ahmed Zaki Iskandar, akhirnya membeberkan pengalaman langka yang jarang diketahui publik, perbandingan langsung antara sistem pembinaan PSSI di era Ketua Umum Nurdin Halid dan saat ini di bawah kepemimpinan Erick Thohir.&nbsp;Zaki, yang sudah terlibat dalam beberapa generasi Timnas usia muda sejak 2006, mengaku bahwa pendekatan federasi terhadap pengembangan pemain telah berubah sangat drastis, baik dari sisi metode, dukungan, hingga efektivitas hasil.Zaki bercerita, pada masa Nurdin Halid, kebijakan yang diterapkan adalah mengirim satu tim lengkap U-23 ke Belanda untuk pembinaan jangka panjang di bawah kendali KNVB menuju Asian Games 2006 di Qatar. Tim tinggal selama hampir enam bulan, namun berangkat dalam kondisi minim staf, hanya pelatih, manajer, asistennya, sekretaris, dan kitman.Sebagian besar aspek latihan ditangani penuh oleh KNVB, termasuk nutrisi, pelatih fisik, hingga pelatih kiper. Meski terkesan modern, program itu justru menghasilkan hambatan besar. Mulai dari culture shock, masalah makanan, perbedaan cuaca ekstrem, hingga homesick.&nbsp;“Tekanannya besar, tapi untung waktu itu belum ada sosial media,” ujar Zaki Iskandar, dalam podcast Diskord di kanal Youtube Skor Indonesia.&nbsp;Hasil pertandingan di Asian Games 2006 pun buruk, Timnas yang saat itu dihuni Bobby Satria dan kawan-kawan kalah telak di dua laga awal kualifikasi Grup B. Mereka kalah 0-6 dari Irak dan 1-4 dari Suriah, hingga Zaki akhirnya membuat laporan resmi ke PSSI bahwa program jangka panjang di Eropa kurang efektif untuk kondisi pemain Indonesia.Pengalaman pahit itulah yang membuat Zaki melihat perbedaan besar saat ini, di bawah era Erick Thohir. Menurutnya, PSSI kini tidak lagi memaksakan TC panjang 6–12 bulan di luar negeri. Sebaliknya, federasi membangun ekosistem pelatihan yang lebih manusiawi, terukur, dan diadaptasi dengan kultur Indonesia.TC dilakukan panjang di dalam negeri, dengan sesekali road show ke luar negeri seperti ke Bulgaria dan Dubai.&nbsp;“Metode sekarang jauh lebih cocok. Kami bisa menjaga mental, nutrisi, dan kondisi pemain usia 16–17 tahun yang rawan,” jelas Zaki.&nbsp;Dukungan federasi juga jauh lebih lengkap dari pelatih spesialis, tenaga medis, ahli gizi, hingga psikolog yang selalu mendampingi para pemain.Zaki menegaskan, pengalaman dua era ini membuktikan satu hal penting, model pembinaan tidak bisa copy-paste dari luar negeri. Dibutuhkan adaptasi, kesinambungan, dan pemahaman kultur pemain muda. Ia menyebut metode PSSI era Erick Thohir lebih efektif membangun karakter, kekuatan mental, dan kesiapan kompetitif.“Untuk usia 17–20, TC panjang di dalam negeri sangat ideal. Untuk U-20 atau U-23, barulah pemain bisa dicicil dikirim ke luar untuk memperkaya pengalaman,” ujarnya.Dengan sistem baru yang lebih matang dan terukur, Zaki meyakini fondasi sepak bola usia muda Indonesia kini berada pada jalur yang jauh lebih tepat menuju level yang lebih tinggi.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/SrlzkkivHU8?si=1MHewQMvlXrAfYJc" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Manajer Timnas U-17 Indonesia, Ahmed Zaki Iskandar, menilai metode pembinaan yang diterapkan saat ini sudah tepat.

National

Ahmed Zaki Iskandar Ungkap Perbedaan Metode Pembinaan PSSI Era Nurdin Halid dan Erick Thohir

SKOR.id - PP PELTI (Pengurus Pusat Persatuan Tenis Lapangan Indonesia) resmi bekerja sama dengan produsen apparel asli Indonesia, Mills.Penandatanganan kerja sama ini dilakukan langsung oleh Ketua Umum PP Pelti, Nurdin Halid, dalam acara Rakernas yang digelar di Jakarta, Sabtu (19/1/2025).Direktur Marketing Mills, Stevendy Tjen, menjelaskan pihaknya sebagai produsen apparel terbaik Indonesia siap memenuhi kebutuhan para petenis Indonesia dan ofisial.“Hari ini, Mills dan PP Pelti resmi menjalin kerja sama selama dua tahun dan jika tidak ada aral melintang bisa diperpanjang,” kata Stevendy Tjen.“Mills akan mendukung semua kebutuhan pemain dan ofisial di Pelti. Tentunya dari pakaian latihan dan pertandingan.”Lebih lanjut, Stevendy Tjen juga mengaku bangga dan menyebut kerja sama Mills dan PP Pelti ini mempertegas dukungan terhadap olahraga Indonesia.&nbsp;Mills berharap dukungan yang diberikan dapat menghadirkan prestasi bagi sejumlah cabang olahraga yang didukung.“Kami sebagai brand Indonesia tentu senang bekerja sama dengan seluruh federasi olahraga di Indonesia. Dan kami siap support untuk mendukung percepatan prestasi olahraga di Indonesia,” ucap Stevendy.“Harapan kami, para atlet dari Pelti mereka menggunakan pakaian kualitas tinggi dan makin percaya diri dalam beraktivitas serta bertanding di kancah internasional.”Sebelum menjalin kerja sama dengan PP Pelti, Mills lebih dulu menjalin kerja sama dengan sejumlah klub sepak bola dan basket baik di dalam negeri maupun luar negeri.Mills juga memberi dukungan kepada Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) dan mendukung Kontingen Indonesia yang akan tampil di berbagai pesta olahraga.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DDlidW0TH_R"></oembed></figure>“Mills berkomitmen untuk selalu berusaha memberikan kualitas jersei terbaik untuk digunakan,” kata Stevendy.&nbsp;“Dan ini juga menjadi bukti bahwa Mills tidak hanya mengedepankan sisi bisnis, namun juga peduli atas perkembangan olahraga di Indonesia.”Sementara itu, Nurdin Halid menyampaikan pihaknya sangat antusias dengan kerja sama ini dan berharap dapat memberi dukungan substansial bagi para atlet tenis Indonesia.“Dengan dukungan perlengkapan tenis berkualitas tinggi dari Mills, kami yakin hal ini dapat berkontribusi meningkatkan performa para atlet untuk meraih lebih banyak prestasi di kancah internasional,” kata Nurdin Halid."PP Pelti menyadari pentingnya kemajuan teknologi dalam dunia olahraga, termasuk dalam hal apparel. Kami percaya bahwa penggunaan teknologi terkini dalam perlengkapan atletik akan memberikan keuntungan kompetitif yang signifikan bagi para atlet kami"."Tentu kami sangat mengapresiasi Mills karena sebagai produk buatan dalam negeri produk-produk Mills mampu masuk ke pasar internasional.”&nbsp;“Hal ini tentu sangat berdampak baik karena masyarakat Indonesia jadi bisa memperoleh produk berkualitas internasional dengan lebih terjangkau,"&nbsp;Nurdin Halid memungkasi.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/avT_doBLLqA?si=RbwaADMLXepAIuR7" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Penandatanganan kerja sama dengan Mills dilakukan Ketua Umum PP Pelti, Nurdin Halid, pada Sabtu (19/1/2025).

Latest Articles - Nurdin Halid

Siapkan Bonus Tambahan, PP Pelti Resmi Lepas Timnas Tenis Indonesia Menuju SEA Games 2025

Ahmed Zaki Iskandar Ungkap Perbedaan Metode Pembinaan PSSI Era Nurdin Halid dan Erick Thohir

PP Pelti Resmi Bekerja Sama dengan Mills demi Perkembangan Tenis Indonesia